Welcome

WELCOME TO A SIMPLE HUT OF CINNAMON VIOLINIS !!! YOU CAN GET MANY ENCYCLOPEDIA ABOUT ORNAMENT OF MUSIC. JOIN WITH ME IN THIS WEB, AND ENJOY THE INFORMATION. THANK YOU FOR YOUR ATTENTION.

My Identity

Kamis, 24 September 2009

THE FIRST ART STAGE WITH THE VIOLIN (Pentas Seni Pertama Bersama Biola)

Sabtu, 18 Juli 2009 adalah pertamakalinya aku memperlihatkan kemampuanku yang tak seberapa dibanding pemain biola lainnya. Akan ada pentas seni RECANSI yang puncak acaranya adalah pelestarian kebudayaan ketoprak yang hampir pudar. Acara ini dihadiri tamu terhormat yang tidak bias disebutkan satu persatu. Hemm, hari ini sepulang dari gereja aku merasa detak jantungku berdebar lebih dari biasanya. Tanganku dingin dan pikiranku tidak dapat santai dan tenang. Pikiranku selalu berambisi “Aku harus berlatih lagi”.

Jam 17.20 setelah pulang gereja pada hari yang sama, cepat-cepat aku mengambil tas biru di atas lemari dan mengeluarkan biola dari dalamnya. Pikiranku saat itu, “Masih ada waktu untuk berlatih lagi, ayo!”. Perlahan aku menggeseknya dan terus menghafal not.

Belum satu lagu rampung, seorang pemuda di desaku mencariku ke dalam rumah. Ada perlu apa sebenarnya saat itu aku juga belum paham. Ooo, ternyata ia mencariku karena ingin melakukan testing pada alat musikku dengan sambungan amplifier pada panggungnya. Huhf, kukira ada tragedi apa mas! Menambah panik orang saja. Terpaksa aku ikut dia dan mencoba di atas panggung dengan pijamaku. Ya, tentu jika jadi aku kalian dapat merasakan panik. Sudah latihan terakhirnya belum dapat satu lagu sudah dicari orang dan diminta untuk mencoba di atas panggung, pakaianku jg belum tepat, masih juga memakai pijama. Wah wah wah, pikiranku dan tanganku tidak berjalan secara selaras saat itu. Rasa takutku itu membuat diriku panik. Aku berkata pada seorang pemegang sound system, “pak, harus ya saya berdiri di atas tumpukan kayu yang ditata rapi itu? Kalau di sini saja?”. Rupanya bapak itu juga mahir bermain biola. Beliau memberi motivasi padaku, dan beliau berusaha untuk membantuku agar berani maju. Entah kenapa, kami akrab dalam waktu kurang dari 5 menit. Dan akhirnya, dengan segala keberanian aku mampu mengalahkan rasa takut itu.

Dan ternyata pikiranku salah. Mencoba lebih baik daripada berdiam diri. Aku mulai berani saat itu. Kemudian aku berpamitan untuk pulang berganti pakaian. Jam setengah delapan aku pergi ke lokasi. Aku merasa baik-baik saja dan lebih tenang dari sebelumnya. Pikiranku terasa ringan dan semacamnya. Dan ketika giliranku tiba, bapak itu berbisik padaku, “Sukses ya, kamu pasti bisa.”. Ya, aku menganggung dan sedikit tersenyum. Aku mulai menggesek sambil menenangkan pikiranku. Sesekali kutatap orang-orang yang ada di depanku. Berjalan dengan baik, tapi aku mengalami satu kesalahan not. Fikirku itu hal yang biasa bagi seorang pemula. Tetapi selanjutnya dapat berjalan dengan lancar. Tuhan membimbing!

Setelah turun dari panggung, aku menunduk dan berjalan ke pinggir. Tepuk tangan dihadiahkan, namun aku rasa aku masih pemula dan mereka hanya mencoba menghiburku. Bapak pemegang sound system tadi memberi ucapan yang hangat dan membuatku gembira. Beliau juga mengajakku bersalaman sebagai tanda kerjasama kita berdua telah berhasil. Aku senga kita berdua bias kompak. Dan aku menyadari, tanpa bantuannya aku takkan berhasil.

Motivasi untuk sahabat-sahabatku:

1) Melakukan suatu hal kita bisa saja membuat kesalahan, tetapi orang yang tidak berbuat apa-apa itu sudah merupakan kesalahan besar.

2) Keberanian akan mengalahkan rasa takut

3) Merasakan kasih sayang dari orang yang kita cintai adalah api yang membara dalam diri kita.

Cinnamon

Selengkapnya...

THE EXPERIENCE LEARNS THE AUTHOR (Pengalaman Belajar Biola ‘Si Penulis’)

Aku adalah seorang siswa SMP N 1 Kalasan. Sekarang sedang duduk di kelas 9. Pikiran kalian benar, aku seperti anak-anak yang lain, mempunyai keinginan, impian dan cita-cita yang beragam. Tahun 2008 saat menduduki bangku kelas 8, aku mulai menggeluti biola. Kejadiannya berawal dari peristiwa perpisahan siswa kelas 9 tahun 2007. Ada dua orang kakak kelas yang cantik saat itu tampil dalam sebuah band dan mereka tampil dengan memainkan biola(violinis). Jujur, saat itu aku sempat terpana, tersentuh haru oleh lagu yang dibawakan.

Dari situlah ambisiku muncul dengan sendirinya melihat betapa anggun mereka bermain dan mendengar indahnya melodi yang dihasilkan. “Aku ingin menjadi pemain biola” kata-kata itu masih tersimpan dalam ingatanku sampai sekarang. Yah, mungkin jika aku berkata pada mamaku secara tiba-tiba dan tanpa alasan, mama tidak mengijinkanku. Maka dari itu, aku mulai memikirkan suatu alas an yang benar-benar rasional.

Beberapa hari telah berlalu dan kuberanikan tuk bicara. Pelan-pelan aku mengucapkan kata demi kata. Alasan yang kupakai adalah :

1. Jika aku dapat bermain biola, aku akan mendapat suatu ilmu tambahan dan suatu ketrampilan baru yang dapat berguna bagi masa depanku.

2. Aku ingin seperti kakak kelasku yang dulu

3. Belum tentu setiap orang dapat bermain biola, jadi aku ingin berbeda dari mereka

4. Aku suka musik

5. Aku ingin bisa memainkan lebih dari satu alat musik

6. Dan,,,yah……… hal-hal yang bisa kupikirkan saat itu untuk meyakinkan mama.

Hehe, itulah sifat buruk ku jika ingin permintaanku terpenuhi. Ya, mungkin teman-teman perlu tau sedikit tentang kekuranganku karena aku bukanlah manusia yang sempurna.

Kemudian mama menjawabnya dengan sedikit ringan dan terasa nyaring. Tapi aku tau mama, di dalam hati kecilnya ia memikirkan kata-kataku. Saat itu mama menjawab:

1. Yah, boleh aja.

2. Kamu sebentar lagi akan naik ke kelas 9, gimana bagi waktu.

3. Kamu bilang dulu sama papamu, nanti kami patungan.

4. Sebelum adek membeli biola, harus berfikir panjang dulu. Harga biola berapa, mau les dimana, kapan, biaya, gurunya siapa dan masih banyak lagi.

Mendengar perkataan mama, aku juga bingung. Tapi Tuhan membantuku. Kakakku mempunyai seorang teman yang handal bermain biola. Dia masih mahasiswa di UNY, namanya mas Tri. Dan untungnya kami nyambungnya cepet sih. Dan dialah orang yang membantuku untuk memilih biola ukuran berapa yang cocok dengan postur tubuhku. Emm, 2/4 adalah ukuran idealku. Bukan hanya itu, mas Tri juga menjadi guru biolaku dirumahku.

Akhirnya setelah beberapa bulan aku menunggu, mama dan papa mengijinkan. Hemm, rasanya lega. Dengan perkataan mereka aku harus berusaha:

1. Tidak main-main dalam berlatih

2. Tidak boleh sombong

3. Tidak boleh pelit

4. Tidak mudah putus asa

5. Dan…….yang sedikit ‘privacy’

Sampai sekarang aku telah menjalani 5 bulan bersama ‘alat musik baruku’. Dan walaupun lesnya kadang libur karena ada acara, aku tidak boleh enak-enakan sendiri. Teknik biola yang semakin hari semakin sulitpun telah kurasakan. Jari-jariku pun telah merasakan pertemanan dengan biola. Lama kelamaan, akan menjadi suatu bagian penting dalam hidupku. Aku percaya itu sahabat.

Motivasi untuk kalian sahabatku.

Tindakan yang paling berani dalam hidup kita adalah mengidentifikasi dan instropeksi diri kita masing-masing, mengetahui siapa diri kita sebenarnya, kesungguhan kita dan kemana arah yang hendak kita tuju.

Cinnamon

Selengkapnya...

Posisi Jari

Posisi jari biasanya diberi penomoran. Nomor 1(telunjuk), nomor 2(tengah), nomor 3(manis), nomor 4(kelingking). Angka 0 digunakan untuk nada terbuka(jari tidak menekan senar).
Posisi jari tersebut, merupakan istilah untuk menggambarkan letak tangan yang relatif terhadap leher biola. Posisi dasar yaitu pada saat tangan kiri memegang leher biola, seluruh jari dapat digunakan untuk memainkan seluruh tangga nada mulai dari senar G hingga senar E.
Dengan menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka dikatakan posisinya telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada jari 2 di posisi 1, dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2 memiliki jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E. Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5 biasanya hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat memainkan nada-nada tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak diberi nama lagi (mis. walaupun secara teori ada Posisi 15, posisi yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut tidak pernah diajarkan secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada tingkat kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah bermain dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat tangga nada pada keempat senar. Posisi terendah biasanya disebut Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka dan Posisi 1, walaupun posisi ini jarang digunakan. (www.wikipedia.org/Berkas:Violin)
Senar yang digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya mempengaruhi kualitas nada, atau yang disebut dengan timbre, yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah dapat dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D (Posisi 1), namun terkadang penulis musik menginginkan nada tersebut dimainkan di senar tertentu, contohnya dengan markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan seterusnya. Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain dapat secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya. (www.wikipedia.org/Berkas:Violin)
Selengkapnya...

Kamis, 17 September 2009

CARA MENGATUR NADA BIOLA

Biola tidak memiliki fret seperti gitar, seorang violinis harus benar-benar tau dimana letak suatu nada dengan menggunakan perasaan. Cara yang ditempuh adalah dengan berlatih terus menerus sehingga jari dapat secara otomatis dan tepat menekan nada yang diinginkan. Selain melatih jari, seorang violinis harus melatih pendengaran sehingga dapat membedakan nada yang tepat dan yang sumbang.

Teknik yang digunakan pemula biasanya menggunakan alat bantu plester atau tipex untuk menandai posisi jari. Tetapi sekarang teknik tersebut sudah jarang digunakan karena tidak mengotori biola, dan itu dihindari oleh seorang pemain biola. Mereka ingin agar biolanya tampak indah. Teknik ini juga kiurang efektif karena mengandalkan penglihatan, sedangkan pemain biola dituntut lebih banyak menggunakan indra pendengar dan perasaan. Lama-kelamaan jika pemula sering berlatih, ia akan meninggalkan teknik itu dan mengandalkan reflek dan perasaan serta pendengaran.

Teknik yang sering dipakai untuk melatih pendengaran adalah dengan melatih bunyi yang sama antara satu senar dengan senar lain. Keempat senar biola memiliki empat nada terbuka(nada yang berbunyi saat biola digesek tanpa ditekan oleh jari)yaitu G-D-A-E. Keempat akan ikut bergetar jika nada serupa dibunyikan(teknik resonansi). Contoh senar E akan berbunyi jika nada E pada senar A dibunyikan.

Selengkapnya...

Rabu, 16 September 2009

TEKNIK DASAR BIOLA

Pegang biola dengan tangan kiri dan Bow di tangan kanan.

* Teknik memegang Bow

Satukan ibu jari dengan jari tengan pada lengkungan tempat jari, kemudian letakkan jari telunjuk di bagian atasnya yaitu pada gulungan senar. Jari manis dan jari kelingking menyesuaikan di bawahnya untuk menjaga keseimbangan Bow.

Cara bermain biola yang benar adalah memegang biola dengan tangan kiri, kemudian penyangga dagu kita apit dengan dagu dan pundak kiri. Jika pundak kanan dan kiri tidak sama rata, bisa dibantu dengan penyangga bahu.

Cara memainkan biola ada dua macam yaitu dengan digesek maupun dipetik dengan jari tangan kanan. Memetik senar dengan jari tangan kanan disebut dengan teknik pizzicato. Sedangkan cara menggesek biola adalah dengan memegan Bow dengan tangan kanan kemudian tempelkan pada senar-senar biola, dan gerakkan naik turun

Selengkapnya...

Selasa, 15 September 2009

BOW BIOLA (PENGGESEK BIOLA)

Busur biola disebut juga Bow. Digunakan sebagai alat penggesek biola. Busur biola terdiri dari satu batang kayu yang biasanya terbuat dari kayu pernambuco untuk hasil paling baik dan kayu brasil untuk kualitas dibawahnya.

Yang kedua adalah berhelai-helai rambut sebagai media penggeseknya. Rambut rambut ini dipasang dari satu ujung ke ujung lainnya. Dan biasanya rambut-rambut ini terbuat dari ekor kuda putih, tetapi jika ingin lebih murah bisa dibuat dari serat sintetis. Kelebihan rambut-rambut Bow yang tebuat dari ekor kuda adalah lebih kuat tetapi memang harganya lebih mahal dibandingkan menggunakan serat sintetis. Jika Bow sering digosok dengan gala, akan membuat cengkeraman busur menjadi terkontrol dan dapat membantu teknik getaran.

Di bagian ujung bawah Bow terdapat sekrup yang digunakan untuk mengatur kekencangan rambut-rambut penggesek. Biasanya pada saat digunakan untuk bermain sekrup itu dikencangkan. Setelah selesai bermain, sekrup dikendorkan lagi. Itu bertujuan supaya kayu pada busur biola tidak mati dan rambut-rambutnya tidak cepat putus.

Di dekat sekrup agak keatas, terdapat gulungan senar yang berfungsi untuk tempat jari telunjuk berada. Dan di depannya terdapat lengkungan sebagai tempat ibu jari dan jari tengah.

Selengkapnya...

BAGIAN-BAGIAN BIOLA

Satu buah biola, terdiri dari:

* Kepala biola

Bagian paling atas dari biola. Bentuknya terkesan menggulung dan terukir rapi. Gunanya untuk memperkuat finger board dan sebagai tumpuan leher pasak.

* Kotak pasak

Berfungsi sebagai tempat 6 lubang pasak.

* Pasak

Untuk menggulung dan mengulur senar

* Baut

Berfungsi untuk mengaitkan senar

* Leher biola

Biasanya terbuat dari kayu mapel. Pada leher biola terdapat:

* Finger board(papan jari)

Dibuat dari kayu eboni. Kayu eboni dipilih karena sifatnya yang tahan lama, keras dan menawan.

* Sadel atas

Bentuknya berupa bejolan di bagian paling atas leher biola. Berguna untuk menahan senar biola dibagian atas.

* Badan biola(purfling)

Terdiri dari dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, embuh apa jenenge. Dipandang dari depan maupun belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir.

* Lekukan C

Berguna memberi ruang pada Bow saat kita bermain agar dapat bebas dan gerakan tidak terbatas.

* Lubang berbentuk huruf f

Disebut demikian karena bentuknya menyerupai huruh f. Lubang suara ini digunakan sebagai lubang pertukaran udara dalam badan biola saat berasonansi dengan udara sekitar, dan mempengaruhi kelenturan suara biola.

* Jembatan biola

Jembatan biola dari kayu mapel. Berguna untuk menahan senar pada ketinggian tertentu dari finger board dalam bentuk melengkung agar senar dapat digesek sendiri-sendiri. Jembatan biola juga berguna untuk menghantarkan getasar suara ke badan biola agar dapat beresonansi.

* Senar

Biola terdiri dari empat buah senar. Senar paling rendah adalah G, kemudian yang lebih tinggi adalah senar D, selanjutnya A dan yang tertinggi E. Senar berfungsi untuk menghasilkan getaran suara pada biola. Senar biola berbeda dengan senar gitar. Senar khusus biola, mempunyai ukiran berbentuk kotak-kotak yang sangat kecil tapi lembut. Corak atau ukiran itu tidak begitu terlihat dan berguna supaya tangan pemain biola tidak tersayat pada saat bermain.

* Ekor biola

Berguna untuk mengaitkan ujung bawah senar yang dimasukkan kedalam masing-masing dari empat lubang. Di ekor biola terdapat:

· Penyetem tambahan

Digunakan untuk menyetem senar jika kekurangtepatan nada hanya sedikit. Biasanya hanya dipasang 2 penyetem saja. Tetapi jika ingin ditambah menjadi empat, tidak masalah asal tidak mengganggu.

* Pin dan tali

Berguna menahan ekor biola.

* Penyangga dagu

Letaknya bisa tersambung dengan ekor dan bisa terpisah di sebelah kiri. Berguna sebagau tempat tumpuan dagu saat bermain biola

Selengkapnya...

UKURAN BIOLA

Biola dimulai dari ukuran yang terkecil:

1) 1/32 (sepertigapuluhdua)

2) 1/16 (seperenambelas)

3) 1/10 (sepersepuluh)

4) 1/8 (seperdelapan)

5) 1/4 (seperempat)

6) 2/4 (dua per empat atau 1/2)

7) 3/4 (tiga per empat)

8) 4/4 (empat per empat)

Panjang badan biola ‘penuh’ ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm. Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Untuk menentukan ukuran biola yang paling cocok digunakan, biasanya pemain diminta memegang sebuah biola dan tangannya harus dapat menjangkau hingga ke gulungan kepala biola.

Pemula biasanya menggunakan penanda(tip-ex atau plester) di papan jari untuk menandai posisi jari tangan kiri, namun jika telah terbiasa maka akan dilepaskan atau dihilangakan.

Biola biasanya digunakan dengan tangan kanan memegang Bow dan tangan kiri menekan senar, namun dalam beberapa yang terkadang memainkannya secara kebalikan karena kidal.

Selengkapnya...

Kamis, 03 September 2009

VIOLIN INSTRUMENT

Biola

Apakah teman teman pernah melihat alat musik biola?

Bentuknya seperti gambar diatas. Keren toh? Tapi lama-lama bukan hanya keren, menarik juga teman-teman!

Sahabat, biola ialah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar yaitu G-D-A-E yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval atau perbandingan sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola dan cello, biola memiliki nada tertinggi. Nyanyian khusus biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.

Orang yang memainkan biola disebut pemain biola(violinis) bukan violis. Violis adalah pemain viola. Pembuat atau pembetul alat musik berdawai disebut luthier.

Selengkapnya...

Kamis, 24 September 2009

THE FIRST ART STAGE WITH THE VIOLIN (Pentas Seni Pertama Bersama Biola)

Diposting oleh luscious_amigos di 02.04 0 komentar

Sabtu, 18 Juli 2009 adalah pertamakalinya aku memperlihatkan kemampuanku yang tak seberapa dibanding pemain biola lainnya. Akan ada pentas seni RECANSI yang puncak acaranya adalah pelestarian kebudayaan ketoprak yang hampir pudar. Acara ini dihadiri tamu terhormat yang tidak bias disebutkan satu persatu. Hemm, hari ini sepulang dari gereja aku merasa detak jantungku berdebar lebih dari biasanya. Tanganku dingin dan pikiranku tidak dapat santai dan tenang. Pikiranku selalu berambisi “Aku harus berlatih lagi”.

Jam 17.20 setelah pulang gereja pada hari yang sama, cepat-cepat aku mengambil tas biru di atas lemari dan mengeluarkan biola dari dalamnya. Pikiranku saat itu, “Masih ada waktu untuk berlatih lagi, ayo!”. Perlahan aku menggeseknya dan terus menghafal not.

Belum satu lagu rampung, seorang pemuda di desaku mencariku ke dalam rumah. Ada perlu apa sebenarnya saat itu aku juga belum paham. Ooo, ternyata ia mencariku karena ingin melakukan testing pada alat musikku dengan sambungan amplifier pada panggungnya. Huhf, kukira ada tragedi apa mas! Menambah panik orang saja. Terpaksa aku ikut dia dan mencoba di atas panggung dengan pijamaku. Ya, tentu jika jadi aku kalian dapat merasakan panik. Sudah latihan terakhirnya belum dapat satu lagu sudah dicari orang dan diminta untuk mencoba di atas panggung, pakaianku jg belum tepat, masih juga memakai pijama. Wah wah wah, pikiranku dan tanganku tidak berjalan secara selaras saat itu. Rasa takutku itu membuat diriku panik. Aku berkata pada seorang pemegang sound system, “pak, harus ya saya berdiri di atas tumpukan kayu yang ditata rapi itu? Kalau di sini saja?”. Rupanya bapak itu juga mahir bermain biola. Beliau memberi motivasi padaku, dan beliau berusaha untuk membantuku agar berani maju. Entah kenapa, kami akrab dalam waktu kurang dari 5 menit. Dan akhirnya, dengan segala keberanian aku mampu mengalahkan rasa takut itu.

Dan ternyata pikiranku salah. Mencoba lebih baik daripada berdiam diri. Aku mulai berani saat itu. Kemudian aku berpamitan untuk pulang berganti pakaian. Jam setengah delapan aku pergi ke lokasi. Aku merasa baik-baik saja dan lebih tenang dari sebelumnya. Pikiranku terasa ringan dan semacamnya. Dan ketika giliranku tiba, bapak itu berbisik padaku, “Sukses ya, kamu pasti bisa.”. Ya, aku menganggung dan sedikit tersenyum. Aku mulai menggesek sambil menenangkan pikiranku. Sesekali kutatap orang-orang yang ada di depanku. Berjalan dengan baik, tapi aku mengalami satu kesalahan not. Fikirku itu hal yang biasa bagi seorang pemula. Tetapi selanjutnya dapat berjalan dengan lancar. Tuhan membimbing!

Setelah turun dari panggung, aku menunduk dan berjalan ke pinggir. Tepuk tangan dihadiahkan, namun aku rasa aku masih pemula dan mereka hanya mencoba menghiburku. Bapak pemegang sound system tadi memberi ucapan yang hangat dan membuatku gembira. Beliau juga mengajakku bersalaman sebagai tanda kerjasama kita berdua telah berhasil. Aku senga kita berdua bias kompak. Dan aku menyadari, tanpa bantuannya aku takkan berhasil.

Motivasi untuk sahabat-sahabatku:

1) Melakukan suatu hal kita bisa saja membuat kesalahan, tetapi orang yang tidak berbuat apa-apa itu sudah merupakan kesalahan besar.

2) Keberanian akan mengalahkan rasa takut

3) Merasakan kasih sayang dari orang yang kita cintai adalah api yang membara dalam diri kita.

Cinnamon

Selengkapnya...

THE EXPERIENCE LEARNS THE AUTHOR (Pengalaman Belajar Biola ‘Si Penulis’)

Diposting oleh luscious_amigos di 02.02 0 komentar

Aku adalah seorang siswa SMP N 1 Kalasan. Sekarang sedang duduk di kelas 9. Pikiran kalian benar, aku seperti anak-anak yang lain, mempunyai keinginan, impian dan cita-cita yang beragam. Tahun 2008 saat menduduki bangku kelas 8, aku mulai menggeluti biola. Kejadiannya berawal dari peristiwa perpisahan siswa kelas 9 tahun 2007. Ada dua orang kakak kelas yang cantik saat itu tampil dalam sebuah band dan mereka tampil dengan memainkan biola(violinis). Jujur, saat itu aku sempat terpana, tersentuh haru oleh lagu yang dibawakan.

Dari situlah ambisiku muncul dengan sendirinya melihat betapa anggun mereka bermain dan mendengar indahnya melodi yang dihasilkan. “Aku ingin menjadi pemain biola” kata-kata itu masih tersimpan dalam ingatanku sampai sekarang. Yah, mungkin jika aku berkata pada mamaku secara tiba-tiba dan tanpa alasan, mama tidak mengijinkanku. Maka dari itu, aku mulai memikirkan suatu alas an yang benar-benar rasional.

Beberapa hari telah berlalu dan kuberanikan tuk bicara. Pelan-pelan aku mengucapkan kata demi kata. Alasan yang kupakai adalah :

1. Jika aku dapat bermain biola, aku akan mendapat suatu ilmu tambahan dan suatu ketrampilan baru yang dapat berguna bagi masa depanku.

2. Aku ingin seperti kakak kelasku yang dulu

3. Belum tentu setiap orang dapat bermain biola, jadi aku ingin berbeda dari mereka

4. Aku suka musik

5. Aku ingin bisa memainkan lebih dari satu alat musik

6. Dan,,,yah……… hal-hal yang bisa kupikirkan saat itu untuk meyakinkan mama.

Hehe, itulah sifat buruk ku jika ingin permintaanku terpenuhi. Ya, mungkin teman-teman perlu tau sedikit tentang kekuranganku karena aku bukanlah manusia yang sempurna.

Kemudian mama menjawabnya dengan sedikit ringan dan terasa nyaring. Tapi aku tau mama, di dalam hati kecilnya ia memikirkan kata-kataku. Saat itu mama menjawab:

1. Yah, boleh aja.

2. Kamu sebentar lagi akan naik ke kelas 9, gimana bagi waktu.

3. Kamu bilang dulu sama papamu, nanti kami patungan.

4. Sebelum adek membeli biola, harus berfikir panjang dulu. Harga biola berapa, mau les dimana, kapan, biaya, gurunya siapa dan masih banyak lagi.

Mendengar perkataan mama, aku juga bingung. Tapi Tuhan membantuku. Kakakku mempunyai seorang teman yang handal bermain biola. Dia masih mahasiswa di UNY, namanya mas Tri. Dan untungnya kami nyambungnya cepet sih. Dan dialah orang yang membantuku untuk memilih biola ukuran berapa yang cocok dengan postur tubuhku. Emm, 2/4 adalah ukuran idealku. Bukan hanya itu, mas Tri juga menjadi guru biolaku dirumahku.

Akhirnya setelah beberapa bulan aku menunggu, mama dan papa mengijinkan. Hemm, rasanya lega. Dengan perkataan mereka aku harus berusaha:

1. Tidak main-main dalam berlatih

2. Tidak boleh sombong

3. Tidak boleh pelit

4. Tidak mudah putus asa

5. Dan…….yang sedikit ‘privacy’

Sampai sekarang aku telah menjalani 5 bulan bersama ‘alat musik baruku’. Dan walaupun lesnya kadang libur karena ada acara, aku tidak boleh enak-enakan sendiri. Teknik biola yang semakin hari semakin sulitpun telah kurasakan. Jari-jariku pun telah merasakan pertemanan dengan biola. Lama kelamaan, akan menjadi suatu bagian penting dalam hidupku. Aku percaya itu sahabat.

Motivasi untuk kalian sahabatku.

Tindakan yang paling berani dalam hidup kita adalah mengidentifikasi dan instropeksi diri kita masing-masing, mengetahui siapa diri kita sebenarnya, kesungguhan kita dan kemana arah yang hendak kita tuju.

Cinnamon

Selengkapnya...

Posisi Jari

Diposting oleh luscious_amigos di 01.56 0 komentar

Posisi jari biasanya diberi penomoran. Nomor 1(telunjuk), nomor 2(tengah), nomor 3(manis), nomor 4(kelingking). Angka 0 digunakan untuk nada terbuka(jari tidak menekan senar).
Posisi jari tersebut, merupakan istilah untuk menggambarkan letak tangan yang relatif terhadap leher biola. Posisi dasar yaitu pada saat tangan kiri memegang leher biola, seluruh jari dapat digunakan untuk memainkan seluruh tangga nada mulai dari senar G hingga senar E.
Dengan menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka dikatakan posisinya telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada jari 2 di posisi 1, dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2 memiliki jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E. Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5 biasanya hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat memainkan nada-nada tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak diberi nama lagi (mis. walaupun secara teori ada Posisi 15, posisi yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut tidak pernah diajarkan secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada tingkat kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah bermain dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat tangga nada pada keempat senar. Posisi terendah biasanya disebut Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka dan Posisi 1, walaupun posisi ini jarang digunakan. (www.wikipedia.org/Berkas:Violin)
Senar yang digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya mempengaruhi kualitas nada, atau yang disebut dengan timbre, yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah dapat dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D (Posisi 1), namun terkadang penulis musik menginginkan nada tersebut dimainkan di senar tertentu, contohnya dengan markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan seterusnya. Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain dapat secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya. (www.wikipedia.org/Berkas:Violin)
Selengkapnya...

Kamis, 17 September 2009

CARA MENGATUR NADA BIOLA

Diposting oleh luscious_amigos di 22.43 2 komentar

Biola tidak memiliki fret seperti gitar, seorang violinis harus benar-benar tau dimana letak suatu nada dengan menggunakan perasaan. Cara yang ditempuh adalah dengan berlatih terus menerus sehingga jari dapat secara otomatis dan tepat menekan nada yang diinginkan. Selain melatih jari, seorang violinis harus melatih pendengaran sehingga dapat membedakan nada yang tepat dan yang sumbang.

Teknik yang digunakan pemula biasanya menggunakan alat bantu plester atau tipex untuk menandai posisi jari. Tetapi sekarang teknik tersebut sudah jarang digunakan karena tidak mengotori biola, dan itu dihindari oleh seorang pemain biola. Mereka ingin agar biolanya tampak indah. Teknik ini juga kiurang efektif karena mengandalkan penglihatan, sedangkan pemain biola dituntut lebih banyak menggunakan indra pendengar dan perasaan. Lama-kelamaan jika pemula sering berlatih, ia akan meninggalkan teknik itu dan mengandalkan reflek dan perasaan serta pendengaran.

Teknik yang sering dipakai untuk melatih pendengaran adalah dengan melatih bunyi yang sama antara satu senar dengan senar lain. Keempat senar biola memiliki empat nada terbuka(nada yang berbunyi saat biola digesek tanpa ditekan oleh jari)yaitu G-D-A-E. Keempat akan ikut bergetar jika nada serupa dibunyikan(teknik resonansi). Contoh senar E akan berbunyi jika nada E pada senar A dibunyikan.

Selengkapnya...

Rabu, 16 September 2009

TEKNIK DASAR BIOLA

Diposting oleh luscious_amigos di 03.22 2 komentar

Pegang biola dengan tangan kiri dan Bow di tangan kanan.

* Teknik memegang Bow

Satukan ibu jari dengan jari tengan pada lengkungan tempat jari, kemudian letakkan jari telunjuk di bagian atasnya yaitu pada gulungan senar. Jari manis dan jari kelingking menyesuaikan di bawahnya untuk menjaga keseimbangan Bow.

Cara bermain biola yang benar adalah memegang biola dengan tangan kiri, kemudian penyangga dagu kita apit dengan dagu dan pundak kiri. Jika pundak kanan dan kiri tidak sama rata, bisa dibantu dengan penyangga bahu.

Cara memainkan biola ada dua macam yaitu dengan digesek maupun dipetik dengan jari tangan kanan. Memetik senar dengan jari tangan kanan disebut dengan teknik pizzicato. Sedangkan cara menggesek biola adalah dengan memegan Bow dengan tangan kanan kemudian tempelkan pada senar-senar biola, dan gerakkan naik turun

Selengkapnya...

Selasa, 15 September 2009

BOW BIOLA (PENGGESEK BIOLA)

Diposting oleh luscious_amigos di 01.19 3 komentar

Busur biola disebut juga Bow. Digunakan sebagai alat penggesek biola. Busur biola terdiri dari satu batang kayu yang biasanya terbuat dari kayu pernambuco untuk hasil paling baik dan kayu brasil untuk kualitas dibawahnya.

Yang kedua adalah berhelai-helai rambut sebagai media penggeseknya. Rambut rambut ini dipasang dari satu ujung ke ujung lainnya. Dan biasanya rambut-rambut ini terbuat dari ekor kuda putih, tetapi jika ingin lebih murah bisa dibuat dari serat sintetis. Kelebihan rambut-rambut Bow yang tebuat dari ekor kuda adalah lebih kuat tetapi memang harganya lebih mahal dibandingkan menggunakan serat sintetis. Jika Bow sering digosok dengan gala, akan membuat cengkeraman busur menjadi terkontrol dan dapat membantu teknik getaran.

Di bagian ujung bawah Bow terdapat sekrup yang digunakan untuk mengatur kekencangan rambut-rambut penggesek. Biasanya pada saat digunakan untuk bermain sekrup itu dikencangkan. Setelah selesai bermain, sekrup dikendorkan lagi. Itu bertujuan supaya kayu pada busur biola tidak mati dan rambut-rambutnya tidak cepat putus.

Di dekat sekrup agak keatas, terdapat gulungan senar yang berfungsi untuk tempat jari telunjuk berada. Dan di depannya terdapat lengkungan sebagai tempat ibu jari dan jari tengah.

Selengkapnya...

BAGIAN-BAGIAN BIOLA

Diposting oleh luscious_amigos di 01.07 1 komentar

Satu buah biola, terdiri dari:

* Kepala biola

Bagian paling atas dari biola. Bentuknya terkesan menggulung dan terukir rapi. Gunanya untuk memperkuat finger board dan sebagai tumpuan leher pasak.

* Kotak pasak

Berfungsi sebagai tempat 6 lubang pasak.

* Pasak

Untuk menggulung dan mengulur senar

* Baut

Berfungsi untuk mengaitkan senar

* Leher biola

Biasanya terbuat dari kayu mapel. Pada leher biola terdapat:

* Finger board(papan jari)

Dibuat dari kayu eboni. Kayu eboni dipilih karena sifatnya yang tahan lama, keras dan menawan.

* Sadel atas

Bentuknya berupa bejolan di bagian paling atas leher biola. Berguna untuk menahan senar biola dibagian atas.

* Badan biola(purfling)

Terdiri dari dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, embuh apa jenenge. Dipandang dari depan maupun belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir.

* Lekukan C

Berguna memberi ruang pada Bow saat kita bermain agar dapat bebas dan gerakan tidak terbatas.

* Lubang berbentuk huruf f

Disebut demikian karena bentuknya menyerupai huruh f. Lubang suara ini digunakan sebagai lubang pertukaran udara dalam badan biola saat berasonansi dengan udara sekitar, dan mempengaruhi kelenturan suara biola.

* Jembatan biola

Jembatan biola dari kayu mapel. Berguna untuk menahan senar pada ketinggian tertentu dari finger board dalam bentuk melengkung agar senar dapat digesek sendiri-sendiri. Jembatan biola juga berguna untuk menghantarkan getasar suara ke badan biola agar dapat beresonansi.

* Senar

Biola terdiri dari empat buah senar. Senar paling rendah adalah G, kemudian yang lebih tinggi adalah senar D, selanjutnya A dan yang tertinggi E. Senar berfungsi untuk menghasilkan getaran suara pada biola. Senar biola berbeda dengan senar gitar. Senar khusus biola, mempunyai ukiran berbentuk kotak-kotak yang sangat kecil tapi lembut. Corak atau ukiran itu tidak begitu terlihat dan berguna supaya tangan pemain biola tidak tersayat pada saat bermain.

* Ekor biola

Berguna untuk mengaitkan ujung bawah senar yang dimasukkan kedalam masing-masing dari empat lubang. Di ekor biola terdapat:

· Penyetem tambahan

Digunakan untuk menyetem senar jika kekurangtepatan nada hanya sedikit. Biasanya hanya dipasang 2 penyetem saja. Tetapi jika ingin ditambah menjadi empat, tidak masalah asal tidak mengganggu.

* Pin dan tali

Berguna menahan ekor biola.

* Penyangga dagu

Letaknya bisa tersambung dengan ekor dan bisa terpisah di sebelah kiri. Berguna sebagau tempat tumpuan dagu saat bermain biola

Selengkapnya...

UKURAN BIOLA

Diposting oleh luscious_amigos di 00.51 0 komentar

Biola dimulai dari ukuran yang terkecil:

1) 1/32 (sepertigapuluhdua)

2) 1/16 (seperenambelas)

3) 1/10 (sepersepuluh)

4) 1/8 (seperdelapan)

5) 1/4 (seperempat)

6) 2/4 (dua per empat atau 1/2)

7) 3/4 (tiga per empat)

8) 4/4 (empat per empat)

Panjang badan biola ‘penuh’ ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm. Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Untuk menentukan ukuran biola yang paling cocok digunakan, biasanya pemain diminta memegang sebuah biola dan tangannya harus dapat menjangkau hingga ke gulungan kepala biola.

Pemula biasanya menggunakan penanda(tip-ex atau plester) di papan jari untuk menandai posisi jari tangan kiri, namun jika telah terbiasa maka akan dilepaskan atau dihilangakan.

Biola biasanya digunakan dengan tangan kanan memegang Bow dan tangan kiri menekan senar, namun dalam beberapa yang terkadang memainkannya secara kebalikan karena kidal.

Selengkapnya...

Kamis, 03 September 2009

VIOLIN INSTRUMENT

Diposting oleh luscious_amigos di 19.11 1 komentar

Biola

Apakah teman teman pernah melihat alat musik biola?

Bentuknya seperti gambar diatas. Keren toh? Tapi lama-lama bukan hanya keren, menarik juga teman-teman!

Sahabat, biola ialah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar yaitu G-D-A-E yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval atau perbandingan sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola dan cello, biola memiliki nada tertinggi. Nyanyian khusus biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.

Orang yang memainkan biola disebut pemain biola(violinis) bukan violis. Violis adalah pemain viola. Pembuat atau pembetul alat musik berdawai disebut luthier.

Selengkapnya...