Welcome

WELCOME TO A SIMPLE HUT OF CINNAMON VIOLINIS !!! YOU CAN GET MANY ENCYCLOPEDIA ABOUT ORNAMENT OF MUSIC. JOIN WITH ME IN THIS WEB, AND ENJOY THE INFORMATION. THANK YOU FOR YOUR ATTENTION.

My Identity

Jumat, 16 April 2010

PRAKTEK MUSIK KELAS 9C


Pelajaran music di sekolah kami berlangsung begitu menyenangkan. Bukan hanya materi yang disuguhkan, tetapi dalam penerapan kita juga dibimbing untuk bermain alat music secara langsung. Berbagai alat music yang ada kita mainkan mulai dari dasar-dasarnya. Kita diajarkan agar tidak malu untuk mencoba. Ya kawan, percaya diri dan tidak malu adalah kunci keberhasilan. Kami sebagai teman dapat saling membantu dan menyemangati untuk dapat bermain dengan baik nantinya. Itu semua kami lakukan untuk mengetahui dan menggali bakat yang tersimpan dalam diri kita.

Minggu ini tibalah saatnya untuk menunjukkan apa yang telah kita pelajari selama lebih dari setengah tahun di sekolah ini.. setidaknya kita harus berusaha semaksimal mungkin dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Yakinlah teman-teman, bapak ibu guru pasti senang melihat kita anak-anaknya berusaha dengan gigih dan penuh semangat, meskipun sebenarnya kita belum bisa benar. Bapak ibu guru pasti menghargai upaya kita.

Tidak kurang dari dua bulan kita akan segera lulus dari sekolah ini. Persembahkanlah yang terbaik untuk mereka, para pendidik kita, para orang tua kita, yang rela mengorbankan waktu dan ilmunya demi kita. Berjuanglah teman-teman!!! Persembahkan yang terbaik dari diri kalian, berusahalah semaksimal mungkin. Itu akan menjadi hadiah ang indah bagi bapak ibu guru, dan sebagai bukti kita dapat meneruskan misi mereka untuk sukses dan membangun bangsa ini.

Tanamkanlah pada diri kalian sesuat yang supaYa buah Yang paling baik dapat kalian petik.





Selengkapnya...

Kamis, 15 Oktober 2009

Bagaimana Saya Memilih Biola Untuk Pertama Kali?


- pertama-tama, cobalah melihat 2 jenis biola. Biola murah, dan biola mahal (lebih dari 3 juta). lalu timbanglah beratnya dengan tangan. cari yang mendekati ringannya.
- lalu dilanjutkan dengan melihat lorengnya, loreng itu menandakan umur kayu pada waktu pembuatan alat musik itu sendiri. semakin tajam dan jelas lorengnya, dipastikan kayu yang digunakan menggunakan bagian dalam pohon, dipercaya lebih bagus suaranya.
- untuk loreng itu sendiri ada yang palsu, ada yang asli. cara membedakannya gimana? nah, untuk membedakannya, cobalah melihat loreng tersebut seperti melihat halogram. bila loreng itu "bergerak", maka itu asli, bila loreng itu kesannya diam, maka dipastikan loreng itu hanya di gambar saja.
- selanjutnya, geseklah biola tersebut, apakah bunyinya keras apa tidak. Hati2 juga dalam menggesek, karena dapat merusak telinga bila biolanya terlampau jelek, karena frekuensi yang dihasilkan terlalu tinggi, dan merusak gendang telinga bila dimainkan terlalu lama. bila suara yang dihasilkan menimbulkan kesan "nyaman", itu lah ciri biola yang baik.

Selengkapnya...

Senin, 12 Oktober 2009

BIOLA TERMAHAL DIDUNIA


Sebuah biola Stradivarius memecahkan rekor lelang termahal di balai lelang Christie.
Biola ini dikenal dengan julukan "The Hammer" alias "si Palu". Dinamakan demikian karena pernah dimiliki oleh Christian Hammer, seorang kolektor Swedia pada abad ke 19.
Biola Stradivarius ini telah berumur hampir 300 tahun, telah memecahkan rekor harga termahal yang pernah dibayarkan untuk sebuah alat musik. Terjual pada hari Rabu 17 Mei 2006 di balai lelang Christie New York, dengan harga fantastis US$ 3.5 Juta setara dengan 280 Milyar Rupiah.
Instrumen musik ini dibuat pada tahun 1707, yang telah mengalahkan harga penjualan sebuah biola Stradivarius yang lain pada tahun 2003, seharga US$ 2.03 Juta.
Pembelinya tidak disebutkan namanya, tetapi sumber dari balai lelang Christie New York menyebutkan dia adalah seorang pencinta dan pelindung seni musik klasik. Selama ini biola tersebut dimiliki oleh seseorang, yang sering meminjamkannya kepada orkestra ternama didunia.
Lelangnya sendiri berlangsung amat menegangkan, dengan reaksi-reaksi tercengang diperlihatkan oleh para penonton yang menyaksikan lelang tersebut. Tepukan yang amat meriah terdengar pada waktu tawaran mencapai US$ 3 Juta.
"Saya harus mengakui bahwa saya hampir tidak dapat bernapas pada waktu menyaksikan lelang tersebut," kata Kerry Keane, kepala dari departemen instrumen musik balai lelang Christie. Dia mengatakan bahwa biola ini akan terus dimainkan pada konser-konser musik klasik mendatang diseluruh dunia.

Antonio Stradivari adalah seorang pembuat biola paling ternama dalam sejarah.
Dia telah membuat lebih dari 1000 biola, viola, cello dan violoncellos. Hasil kerja Stradivari yang paling belakangan telah menghasilkan alat-alat musik terbaik yang amat di gandrungi oleh para pemusik dunia. "Biola ini menghasilkan suara indah, yang tidak dapat disaingi oleh pembuat biola manapun," kata Mr. Keane. "Apabila dimainkan, anda dapat mendengar suara biola ini dari tempat duduk baris paling depan, maupun dari tempat duduk paling murah dibelakang,"
Biola "The Hammer" ini dibuat pada masa keemasan Stradivari 1700-1720, yang kemudian dibawa ke Amerika pada tahun 1911.
Sebelum lelang, balai lelang Christie memperkirakan harga biola ini antara US$ 1.5 Juta sampai US$ 2.5 Juta.

Selengkapnya...

Kamis, 24 September 2009

THE FIRST ART STAGE WITH THE VIOLIN (Pentas Seni Pertama Bersama Biola)

Sabtu, 18 Juli 2009 adalah pertamakalinya aku memperlihatkan kemampuanku yang tak seberapa dibanding pemain biola lainnya. Akan ada pentas seni RECANSI yang puncak acaranya adalah pelestarian kebudayaan ketoprak yang hampir pudar. Acara ini dihadiri tamu terhormat yang tidak bias disebutkan satu persatu. Hemm, hari ini sepulang dari gereja aku merasa detak jantungku berdebar lebih dari biasanya. Tanganku dingin dan pikiranku tidak dapat santai dan tenang. Pikiranku selalu berambisi “Aku harus berlatih lagi”.

Jam 17.20 setelah pulang gereja pada hari yang sama, cepat-cepat aku mengambil tas biru di atas lemari dan mengeluarkan biola dari dalamnya. Pikiranku saat itu, “Masih ada waktu untuk berlatih lagi, ayo!”. Perlahan aku menggeseknya dan terus menghafal not.

Belum satu lagu rampung, seorang pemuda di desaku mencariku ke dalam rumah. Ada perlu apa sebenarnya saat itu aku juga belum paham. Ooo, ternyata ia mencariku karena ingin melakukan testing pada alat musikku dengan sambungan amplifier pada panggungnya. Huhf, kukira ada tragedi apa mas! Menambah panik orang saja. Terpaksa aku ikut dia dan mencoba di atas panggung dengan pijamaku. Ya, tentu jika jadi aku kalian dapat merasakan panik. Sudah latihan terakhirnya belum dapat satu lagu sudah dicari orang dan diminta untuk mencoba di atas panggung, pakaianku jg belum tepat, masih juga memakai pijama. Wah wah wah, pikiranku dan tanganku tidak berjalan secara selaras saat itu. Rasa takutku itu membuat diriku panik. Aku berkata pada seorang pemegang sound system, “pak, harus ya saya berdiri di atas tumpukan kayu yang ditata rapi itu? Kalau di sini saja?”. Rupanya bapak itu juga mahir bermain biola. Beliau memberi motivasi padaku, dan beliau berusaha untuk membantuku agar berani maju. Entah kenapa, kami akrab dalam waktu kurang dari 5 menit. Dan akhirnya, dengan segala keberanian aku mampu mengalahkan rasa takut itu.

Dan ternyata pikiranku salah. Mencoba lebih baik daripada berdiam diri. Aku mulai berani saat itu. Kemudian aku berpamitan untuk pulang berganti pakaian. Jam setengah delapan aku pergi ke lokasi. Aku merasa baik-baik saja dan lebih tenang dari sebelumnya. Pikiranku terasa ringan dan semacamnya. Dan ketika giliranku tiba, bapak itu berbisik padaku, “Sukses ya, kamu pasti bisa.”. Ya, aku menganggung dan sedikit tersenyum. Aku mulai menggesek sambil menenangkan pikiranku. Sesekali kutatap orang-orang yang ada di depanku. Berjalan dengan baik, tapi aku mengalami satu kesalahan not. Fikirku itu hal yang biasa bagi seorang pemula. Tetapi selanjutnya dapat berjalan dengan lancar. Tuhan membimbing!

Setelah turun dari panggung, aku menunduk dan berjalan ke pinggir. Tepuk tangan dihadiahkan, namun aku rasa aku masih pemula dan mereka hanya mencoba menghiburku. Bapak pemegang sound system tadi memberi ucapan yang hangat dan membuatku gembira. Beliau juga mengajakku bersalaman sebagai tanda kerjasama kita berdua telah berhasil. Aku senga kita berdua bias kompak. Dan aku menyadari, tanpa bantuannya aku takkan berhasil.

Motivasi untuk sahabat-sahabatku:

1) Melakukan suatu hal kita bisa saja membuat kesalahan, tetapi orang yang tidak berbuat apa-apa itu sudah merupakan kesalahan besar.

2) Keberanian akan mengalahkan rasa takut

3) Merasakan kasih sayang dari orang yang kita cintai adalah api yang membara dalam diri kita.

Cinnamon

Selengkapnya...

THE EXPERIENCE LEARNS THE AUTHOR (Pengalaman Belajar Biola ‘Si Penulis’)

Aku adalah seorang siswa SMP N 1 Kalasan. Sekarang sedang duduk di kelas 9. Pikiran kalian benar, aku seperti anak-anak yang lain, mempunyai keinginan, impian dan cita-cita yang beragam. Tahun 2008 saat menduduki bangku kelas 8, aku mulai menggeluti biola. Kejadiannya berawal dari peristiwa perpisahan siswa kelas 9 tahun 2007. Ada dua orang kakak kelas yang cantik saat itu tampil dalam sebuah band dan mereka tampil dengan memainkan biola(violinis). Jujur, saat itu aku sempat terpana, tersentuh haru oleh lagu yang dibawakan.

Dari situlah ambisiku muncul dengan sendirinya melihat betapa anggun mereka bermain dan mendengar indahnya melodi yang dihasilkan. “Aku ingin menjadi pemain biola” kata-kata itu masih tersimpan dalam ingatanku sampai sekarang. Yah, mungkin jika aku berkata pada mamaku secara tiba-tiba dan tanpa alasan, mama tidak mengijinkanku. Maka dari itu, aku mulai memikirkan suatu alas an yang benar-benar rasional.

Beberapa hari telah berlalu dan kuberanikan tuk bicara. Pelan-pelan aku mengucapkan kata demi kata. Alasan yang kupakai adalah :

1. Jika aku dapat bermain biola, aku akan mendapat suatu ilmu tambahan dan suatu ketrampilan baru yang dapat berguna bagi masa depanku.

2. Aku ingin seperti kakak kelasku yang dulu

3. Belum tentu setiap orang dapat bermain biola, jadi aku ingin berbeda dari mereka

4. Aku suka musik

5. Aku ingin bisa memainkan lebih dari satu alat musik

6. Dan,,,yah……… hal-hal yang bisa kupikirkan saat itu untuk meyakinkan mama.

Hehe, itulah sifat buruk ku jika ingin permintaanku terpenuhi. Ya, mungkin teman-teman perlu tau sedikit tentang kekuranganku karena aku bukanlah manusia yang sempurna.

Kemudian mama menjawabnya dengan sedikit ringan dan terasa nyaring. Tapi aku tau mama, di dalam hati kecilnya ia memikirkan kata-kataku. Saat itu mama menjawab:

1. Yah, boleh aja.

2. Kamu sebentar lagi akan naik ke kelas 9, gimana bagi waktu.

3. Kamu bilang dulu sama papamu, nanti kami patungan.

4. Sebelum adek membeli biola, harus berfikir panjang dulu. Harga biola berapa, mau les dimana, kapan, biaya, gurunya siapa dan masih banyak lagi.

Mendengar perkataan mama, aku juga bingung. Tapi Tuhan membantuku. Kakakku mempunyai seorang teman yang handal bermain biola. Dia masih mahasiswa di UNY, namanya mas Tri. Dan untungnya kami nyambungnya cepet sih. Dan dialah orang yang membantuku untuk memilih biola ukuran berapa yang cocok dengan postur tubuhku. Emm, 2/4 adalah ukuran idealku. Bukan hanya itu, mas Tri juga menjadi guru biolaku dirumahku.

Akhirnya setelah beberapa bulan aku menunggu, mama dan papa mengijinkan. Hemm, rasanya lega. Dengan perkataan mereka aku harus berusaha:

1. Tidak main-main dalam berlatih

2. Tidak boleh sombong

3. Tidak boleh pelit

4. Tidak mudah putus asa

5. Dan…….yang sedikit ‘privacy’

Sampai sekarang aku telah menjalani 5 bulan bersama ‘alat musik baruku’. Dan walaupun lesnya kadang libur karena ada acara, aku tidak boleh enak-enakan sendiri. Teknik biola yang semakin hari semakin sulitpun telah kurasakan. Jari-jariku pun telah merasakan pertemanan dengan biola. Lama kelamaan, akan menjadi suatu bagian penting dalam hidupku. Aku percaya itu sahabat.

Motivasi untuk kalian sahabatku.

Tindakan yang paling berani dalam hidup kita adalah mengidentifikasi dan instropeksi diri kita masing-masing, mengetahui siapa diri kita sebenarnya, kesungguhan kita dan kemana arah yang hendak kita tuju.

Cinnamon

Selengkapnya...

Posisi Jari

Posisi jari biasanya diberi penomoran. Nomor 1(telunjuk), nomor 2(tengah), nomor 3(manis), nomor 4(kelingking). Angka 0 digunakan untuk nada terbuka(jari tidak menekan senar).
Posisi jari tersebut, merupakan istilah untuk menggambarkan letak tangan yang relatif terhadap leher biola. Posisi dasar yaitu pada saat tangan kiri memegang leher biola, seluruh jari dapat digunakan untuk memainkan seluruh tangga nada mulai dari senar G hingga senar E.
Dengan menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka dikatakan posisinya telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada jari 2 di posisi 1, dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2 memiliki jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E. Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5 biasanya hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat memainkan nada-nada tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak diberi nama lagi (mis. walaupun secara teori ada Posisi 15, posisi yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut tidak pernah diajarkan secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada tingkat kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah bermain dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat tangga nada pada keempat senar. Posisi terendah biasanya disebut Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka dan Posisi 1, walaupun posisi ini jarang digunakan. (www.wikipedia.org/Berkas:Violin)
Senar yang digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya mempengaruhi kualitas nada, atau yang disebut dengan timbre, yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah dapat dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D (Posisi 1), namun terkadang penulis musik menginginkan nada tersebut dimainkan di senar tertentu, contohnya dengan markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan seterusnya. Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain dapat secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya. (www.wikipedia.org/Berkas:Violin)
Selengkapnya...

Kamis, 17 September 2009

CARA MENGATUR NADA BIOLA

Biola tidak memiliki fret seperti gitar, seorang violinis harus benar-benar tau dimana letak suatu nada dengan menggunakan perasaan. Cara yang ditempuh adalah dengan berlatih terus menerus sehingga jari dapat secara otomatis dan tepat menekan nada yang diinginkan. Selain melatih jari, seorang violinis harus melatih pendengaran sehingga dapat membedakan nada yang tepat dan yang sumbang.

Teknik yang digunakan pemula biasanya menggunakan alat bantu plester atau tipex untuk menandai posisi jari. Tetapi sekarang teknik tersebut sudah jarang digunakan karena tidak mengotori biola, dan itu dihindari oleh seorang pemain biola. Mereka ingin agar biolanya tampak indah. Teknik ini juga kiurang efektif karena mengandalkan penglihatan, sedangkan pemain biola dituntut lebih banyak menggunakan indra pendengar dan perasaan. Lama-kelamaan jika pemula sering berlatih, ia akan meninggalkan teknik itu dan mengandalkan reflek dan perasaan serta pendengaran.

Teknik yang sering dipakai untuk melatih pendengaran adalah dengan melatih bunyi yang sama antara satu senar dengan senar lain. Keempat senar biola memiliki empat nada terbuka(nada yang berbunyi saat biola digesek tanpa ditekan oleh jari)yaitu G-D-A-E. Keempat akan ikut bergetar jika nada serupa dibunyikan(teknik resonansi). Contoh senar E akan berbunyi jika nada E pada senar A dibunyikan.

Selengkapnya...

Jumat, 16 April 2010

PRAKTEK MUSIK KELAS 9C

Diposting oleh luscious_amigos di 00.11 0 komentar


Pelajaran music di sekolah kami berlangsung begitu menyenangkan. Bukan hanya materi yang disuguhkan, tetapi dalam penerapan kita juga dibimbing untuk bermain alat music secara langsung. Berbagai alat music yang ada kita mainkan mulai dari dasar-dasarnya. Kita diajarkan agar tidak malu untuk mencoba. Ya kawan, percaya diri dan tidak malu adalah kunci keberhasilan. Kami sebagai teman dapat saling membantu dan menyemangati untuk dapat bermain dengan baik nantinya. Itu semua kami lakukan untuk mengetahui dan menggali bakat yang tersimpan dalam diri kita.

Minggu ini tibalah saatnya untuk menunjukkan apa yang telah kita pelajari selama lebih dari setengah tahun di sekolah ini.. setidaknya kita harus berusaha semaksimal mungkin dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Yakinlah teman-teman, bapak ibu guru pasti senang melihat kita anak-anaknya berusaha dengan gigih dan penuh semangat, meskipun sebenarnya kita belum bisa benar. Bapak ibu guru pasti menghargai upaya kita.

Tidak kurang dari dua bulan kita akan segera lulus dari sekolah ini. Persembahkanlah yang terbaik untuk mereka, para pendidik kita, para orang tua kita, yang rela mengorbankan waktu dan ilmunya demi kita. Berjuanglah teman-teman!!! Persembahkan yang terbaik dari diri kalian, berusahalah semaksimal mungkin. Itu akan menjadi hadiah ang indah bagi bapak ibu guru, dan sebagai bukti kita dapat meneruskan misi mereka untuk sukses dan membangun bangsa ini.

Tanamkanlah pada diri kalian sesuat yang supaYa buah Yang paling baik dapat kalian petik.





Selengkapnya...

Kamis, 15 Oktober 2009

Bagaimana Saya Memilih Biola Untuk Pertama Kali?

Diposting oleh luscious_amigos di 19.17 7 komentar


- pertama-tama, cobalah melihat 2 jenis biola. Biola murah, dan biola mahal (lebih dari 3 juta). lalu timbanglah beratnya dengan tangan. cari yang mendekati ringannya.
- lalu dilanjutkan dengan melihat lorengnya, loreng itu menandakan umur kayu pada waktu pembuatan alat musik itu sendiri. semakin tajam dan jelas lorengnya, dipastikan kayu yang digunakan menggunakan bagian dalam pohon, dipercaya lebih bagus suaranya.
- untuk loreng itu sendiri ada yang palsu, ada yang asli. cara membedakannya gimana? nah, untuk membedakannya, cobalah melihat loreng tersebut seperti melihat halogram. bila loreng itu "bergerak", maka itu asli, bila loreng itu kesannya diam, maka dipastikan loreng itu hanya di gambar saja.
- selanjutnya, geseklah biola tersebut, apakah bunyinya keras apa tidak. Hati2 juga dalam menggesek, karena dapat merusak telinga bila biolanya terlampau jelek, karena frekuensi yang dihasilkan terlalu tinggi, dan merusak gendang telinga bila dimainkan terlalu lama. bila suara yang dihasilkan menimbulkan kesan "nyaman", itu lah ciri biola yang baik.

Selengkapnya...

Senin, 12 Oktober 2009

BIOLA TERMAHAL DIDUNIA

Diposting oleh luscious_amigos di 04.21 3 komentar


Sebuah biola Stradivarius memecahkan rekor lelang termahal di balai lelang Christie.
Biola ini dikenal dengan julukan "The Hammer" alias "si Palu". Dinamakan demikian karena pernah dimiliki oleh Christian Hammer, seorang kolektor Swedia pada abad ke 19.
Biola Stradivarius ini telah berumur hampir 300 tahun, telah memecahkan rekor harga termahal yang pernah dibayarkan untuk sebuah alat musik. Terjual pada hari Rabu 17 Mei 2006 di balai lelang Christie New York, dengan harga fantastis US$ 3.5 Juta setara dengan 280 Milyar Rupiah.
Instrumen musik ini dibuat pada tahun 1707, yang telah mengalahkan harga penjualan sebuah biola Stradivarius yang lain pada tahun 2003, seharga US$ 2.03 Juta.
Pembelinya tidak disebutkan namanya, tetapi sumber dari balai lelang Christie New York menyebutkan dia adalah seorang pencinta dan pelindung seni musik klasik. Selama ini biola tersebut dimiliki oleh seseorang, yang sering meminjamkannya kepada orkestra ternama didunia.
Lelangnya sendiri berlangsung amat menegangkan, dengan reaksi-reaksi tercengang diperlihatkan oleh para penonton yang menyaksikan lelang tersebut. Tepukan yang amat meriah terdengar pada waktu tawaran mencapai US$ 3 Juta.
"Saya harus mengakui bahwa saya hampir tidak dapat bernapas pada waktu menyaksikan lelang tersebut," kata Kerry Keane, kepala dari departemen instrumen musik balai lelang Christie. Dia mengatakan bahwa biola ini akan terus dimainkan pada konser-konser musik klasik mendatang diseluruh dunia.

Antonio Stradivari adalah seorang pembuat biola paling ternama dalam sejarah.
Dia telah membuat lebih dari 1000 biola, viola, cello dan violoncellos. Hasil kerja Stradivari yang paling belakangan telah menghasilkan alat-alat musik terbaik yang amat di gandrungi oleh para pemusik dunia. "Biola ini menghasilkan suara indah, yang tidak dapat disaingi oleh pembuat biola manapun," kata Mr. Keane. "Apabila dimainkan, anda dapat mendengar suara biola ini dari tempat duduk baris paling depan, maupun dari tempat duduk paling murah dibelakang,"
Biola "The Hammer" ini dibuat pada masa keemasan Stradivari 1700-1720, yang kemudian dibawa ke Amerika pada tahun 1911.
Sebelum lelang, balai lelang Christie memperkirakan harga biola ini antara US$ 1.5 Juta sampai US$ 2.5 Juta.

Selengkapnya...

Kamis, 24 September 2009

THE FIRST ART STAGE WITH THE VIOLIN (Pentas Seni Pertama Bersama Biola)

Diposting oleh luscious_amigos di 02.04 0 komentar

Sabtu, 18 Juli 2009 adalah pertamakalinya aku memperlihatkan kemampuanku yang tak seberapa dibanding pemain biola lainnya. Akan ada pentas seni RECANSI yang puncak acaranya adalah pelestarian kebudayaan ketoprak yang hampir pudar. Acara ini dihadiri tamu terhormat yang tidak bias disebutkan satu persatu. Hemm, hari ini sepulang dari gereja aku merasa detak jantungku berdebar lebih dari biasanya. Tanganku dingin dan pikiranku tidak dapat santai dan tenang. Pikiranku selalu berambisi “Aku harus berlatih lagi”.

Jam 17.20 setelah pulang gereja pada hari yang sama, cepat-cepat aku mengambil tas biru di atas lemari dan mengeluarkan biola dari dalamnya. Pikiranku saat itu, “Masih ada waktu untuk berlatih lagi, ayo!”. Perlahan aku menggeseknya dan terus menghafal not.

Belum satu lagu rampung, seorang pemuda di desaku mencariku ke dalam rumah. Ada perlu apa sebenarnya saat itu aku juga belum paham. Ooo, ternyata ia mencariku karena ingin melakukan testing pada alat musikku dengan sambungan amplifier pada panggungnya. Huhf, kukira ada tragedi apa mas! Menambah panik orang saja. Terpaksa aku ikut dia dan mencoba di atas panggung dengan pijamaku. Ya, tentu jika jadi aku kalian dapat merasakan panik. Sudah latihan terakhirnya belum dapat satu lagu sudah dicari orang dan diminta untuk mencoba di atas panggung, pakaianku jg belum tepat, masih juga memakai pijama. Wah wah wah, pikiranku dan tanganku tidak berjalan secara selaras saat itu. Rasa takutku itu membuat diriku panik. Aku berkata pada seorang pemegang sound system, “pak, harus ya saya berdiri di atas tumpukan kayu yang ditata rapi itu? Kalau di sini saja?”. Rupanya bapak itu juga mahir bermain biola. Beliau memberi motivasi padaku, dan beliau berusaha untuk membantuku agar berani maju. Entah kenapa, kami akrab dalam waktu kurang dari 5 menit. Dan akhirnya, dengan segala keberanian aku mampu mengalahkan rasa takut itu.

Dan ternyata pikiranku salah. Mencoba lebih baik daripada berdiam diri. Aku mulai berani saat itu. Kemudian aku berpamitan untuk pulang berganti pakaian. Jam setengah delapan aku pergi ke lokasi. Aku merasa baik-baik saja dan lebih tenang dari sebelumnya. Pikiranku terasa ringan dan semacamnya. Dan ketika giliranku tiba, bapak itu berbisik padaku, “Sukses ya, kamu pasti bisa.”. Ya, aku menganggung dan sedikit tersenyum. Aku mulai menggesek sambil menenangkan pikiranku. Sesekali kutatap orang-orang yang ada di depanku. Berjalan dengan baik, tapi aku mengalami satu kesalahan not. Fikirku itu hal yang biasa bagi seorang pemula. Tetapi selanjutnya dapat berjalan dengan lancar. Tuhan membimbing!

Setelah turun dari panggung, aku menunduk dan berjalan ke pinggir. Tepuk tangan dihadiahkan, namun aku rasa aku masih pemula dan mereka hanya mencoba menghiburku. Bapak pemegang sound system tadi memberi ucapan yang hangat dan membuatku gembira. Beliau juga mengajakku bersalaman sebagai tanda kerjasama kita berdua telah berhasil. Aku senga kita berdua bias kompak. Dan aku menyadari, tanpa bantuannya aku takkan berhasil.

Motivasi untuk sahabat-sahabatku:

1) Melakukan suatu hal kita bisa saja membuat kesalahan, tetapi orang yang tidak berbuat apa-apa itu sudah merupakan kesalahan besar.

2) Keberanian akan mengalahkan rasa takut

3) Merasakan kasih sayang dari orang yang kita cintai adalah api yang membara dalam diri kita.

Cinnamon

Selengkapnya...

THE EXPERIENCE LEARNS THE AUTHOR (Pengalaman Belajar Biola ‘Si Penulis’)

Diposting oleh luscious_amigos di 02.02 0 komentar

Aku adalah seorang siswa SMP N 1 Kalasan. Sekarang sedang duduk di kelas 9. Pikiran kalian benar, aku seperti anak-anak yang lain, mempunyai keinginan, impian dan cita-cita yang beragam. Tahun 2008 saat menduduki bangku kelas 8, aku mulai menggeluti biola. Kejadiannya berawal dari peristiwa perpisahan siswa kelas 9 tahun 2007. Ada dua orang kakak kelas yang cantik saat itu tampil dalam sebuah band dan mereka tampil dengan memainkan biola(violinis). Jujur, saat itu aku sempat terpana, tersentuh haru oleh lagu yang dibawakan.

Dari situlah ambisiku muncul dengan sendirinya melihat betapa anggun mereka bermain dan mendengar indahnya melodi yang dihasilkan. “Aku ingin menjadi pemain biola” kata-kata itu masih tersimpan dalam ingatanku sampai sekarang. Yah, mungkin jika aku berkata pada mamaku secara tiba-tiba dan tanpa alasan, mama tidak mengijinkanku. Maka dari itu, aku mulai memikirkan suatu alas an yang benar-benar rasional.

Beberapa hari telah berlalu dan kuberanikan tuk bicara. Pelan-pelan aku mengucapkan kata demi kata. Alasan yang kupakai adalah :

1. Jika aku dapat bermain biola, aku akan mendapat suatu ilmu tambahan dan suatu ketrampilan baru yang dapat berguna bagi masa depanku.

2. Aku ingin seperti kakak kelasku yang dulu

3. Belum tentu setiap orang dapat bermain biola, jadi aku ingin berbeda dari mereka

4. Aku suka musik

5. Aku ingin bisa memainkan lebih dari satu alat musik

6. Dan,,,yah……… hal-hal yang bisa kupikirkan saat itu untuk meyakinkan mama.

Hehe, itulah sifat buruk ku jika ingin permintaanku terpenuhi. Ya, mungkin teman-teman perlu tau sedikit tentang kekuranganku karena aku bukanlah manusia yang sempurna.

Kemudian mama menjawabnya dengan sedikit ringan dan terasa nyaring. Tapi aku tau mama, di dalam hati kecilnya ia memikirkan kata-kataku. Saat itu mama menjawab:

1. Yah, boleh aja.

2. Kamu sebentar lagi akan naik ke kelas 9, gimana bagi waktu.

3. Kamu bilang dulu sama papamu, nanti kami patungan.

4. Sebelum adek membeli biola, harus berfikir panjang dulu. Harga biola berapa, mau les dimana, kapan, biaya, gurunya siapa dan masih banyak lagi.

Mendengar perkataan mama, aku juga bingung. Tapi Tuhan membantuku. Kakakku mempunyai seorang teman yang handal bermain biola. Dia masih mahasiswa di UNY, namanya mas Tri. Dan untungnya kami nyambungnya cepet sih. Dan dialah orang yang membantuku untuk memilih biola ukuran berapa yang cocok dengan postur tubuhku. Emm, 2/4 adalah ukuran idealku. Bukan hanya itu, mas Tri juga menjadi guru biolaku dirumahku.

Akhirnya setelah beberapa bulan aku menunggu, mama dan papa mengijinkan. Hemm, rasanya lega. Dengan perkataan mereka aku harus berusaha:

1. Tidak main-main dalam berlatih

2. Tidak boleh sombong

3. Tidak boleh pelit

4. Tidak mudah putus asa

5. Dan…….yang sedikit ‘privacy’

Sampai sekarang aku telah menjalani 5 bulan bersama ‘alat musik baruku’. Dan walaupun lesnya kadang libur karena ada acara, aku tidak boleh enak-enakan sendiri. Teknik biola yang semakin hari semakin sulitpun telah kurasakan. Jari-jariku pun telah merasakan pertemanan dengan biola. Lama kelamaan, akan menjadi suatu bagian penting dalam hidupku. Aku percaya itu sahabat.

Motivasi untuk kalian sahabatku.

Tindakan yang paling berani dalam hidup kita adalah mengidentifikasi dan instropeksi diri kita masing-masing, mengetahui siapa diri kita sebenarnya, kesungguhan kita dan kemana arah yang hendak kita tuju.

Cinnamon

Selengkapnya...

Posisi Jari

Diposting oleh luscious_amigos di 01.56 0 komentar

Posisi jari biasanya diberi penomoran. Nomor 1(telunjuk), nomor 2(tengah), nomor 3(manis), nomor 4(kelingking). Angka 0 digunakan untuk nada terbuka(jari tidak menekan senar).
Posisi jari tersebut, merupakan istilah untuk menggambarkan letak tangan yang relatif terhadap leher biola. Posisi dasar yaitu pada saat tangan kiri memegang leher biola, seluruh jari dapat digunakan untuk memainkan seluruh tangga nada mulai dari senar G hingga senar E.
Dengan menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka dikatakan posisinya telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada jari 2 di posisi 1, dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2 memiliki jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E. Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5 biasanya hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat memainkan nada-nada tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak diberi nama lagi (mis. walaupun secara teori ada Posisi 15, posisi yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut tidak pernah diajarkan secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada tingkat kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah bermain dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat tangga nada pada keempat senar. Posisi terendah biasanya disebut Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka dan Posisi 1, walaupun posisi ini jarang digunakan. (www.wikipedia.org/Berkas:Violin)
Senar yang digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya mempengaruhi kualitas nada, atau yang disebut dengan timbre, yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah dapat dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D (Posisi 1), namun terkadang penulis musik menginginkan nada tersebut dimainkan di senar tertentu, contohnya dengan markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan seterusnya. Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain dapat secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya. (www.wikipedia.org/Berkas:Violin)
Selengkapnya...

Kamis, 17 September 2009

CARA MENGATUR NADA BIOLA

Diposting oleh luscious_amigos di 22.43 2 komentar

Biola tidak memiliki fret seperti gitar, seorang violinis harus benar-benar tau dimana letak suatu nada dengan menggunakan perasaan. Cara yang ditempuh adalah dengan berlatih terus menerus sehingga jari dapat secara otomatis dan tepat menekan nada yang diinginkan. Selain melatih jari, seorang violinis harus melatih pendengaran sehingga dapat membedakan nada yang tepat dan yang sumbang.

Teknik yang digunakan pemula biasanya menggunakan alat bantu plester atau tipex untuk menandai posisi jari. Tetapi sekarang teknik tersebut sudah jarang digunakan karena tidak mengotori biola, dan itu dihindari oleh seorang pemain biola. Mereka ingin agar biolanya tampak indah. Teknik ini juga kiurang efektif karena mengandalkan penglihatan, sedangkan pemain biola dituntut lebih banyak menggunakan indra pendengar dan perasaan. Lama-kelamaan jika pemula sering berlatih, ia akan meninggalkan teknik itu dan mengandalkan reflek dan perasaan serta pendengaran.

Teknik yang sering dipakai untuk melatih pendengaran adalah dengan melatih bunyi yang sama antara satu senar dengan senar lain. Keempat senar biola memiliki empat nada terbuka(nada yang berbunyi saat biola digesek tanpa ditekan oleh jari)yaitu G-D-A-E. Keempat akan ikut bergetar jika nada serupa dibunyikan(teknik resonansi). Contoh senar E akan berbunyi jika nada E pada senar A dibunyikan.

Selengkapnya...